Galery Fakultas Peternakan

http://bemfapet-unpkediri.blogspot.com

Study Banding Di Jogja

http://bemfapet-unpkediri.blogspot.com

BEM FAPET

http://bemfapet-unpkediri.blogspot.com

Pelatihan di UPTD Branggahan Kediri

http://bemfapet-unpkediri.blogspot.com

PTMB FAKULTAS PETERNAKAN

http://bemfapet-unpkediri.blogspot.com.

Pelatihan Di Kepala Desa Kec. Papar

http://bemfapet-unpkediri.blogspot.com.

Minggu, 30 Desember 2012

Peluang Usaha 2013 - Bisnis Budidaya Kelinci Hias

Peluang Usaha 2013 - Bisnis Budidaya Kelinci Hias

Peluang Bisnis 2013 Budidaya Kelinci Hias

Beternak kelinci hias untuk tahun 2013 punya prospek yang cerah, harganya bisa mencapai 10 kali lipat dari harga kelinci pedaging biasa. Jika hobi Anda berwisata kuliner, restoran dengan menu daging kelinci kian menjamur saat ini. Tekstur dagingnya yang lembut dan gurih makin digemari karena kolesterol yang terkandung dalam daging kelinci jauh lebih rendah dibandingkan daging sapi atau kambing, jadi lebih sehat jika dikonsumsi. Sebenarnya budidaya kelinci telah lama dilakukan banyak orang. Karena keuntungan beternak atau budidaya kelinci lumayan menggiurkan.

Pada umunya kelinci sudah siap kawin ketika berusia 6 bulan dan masa buntingnya bisa dibilang pendek, yaitu 29-31 hari. Sekali beranak bisa 4-12 ekor anak, ini sangat menguntungkan karena masa meraih untung akan lebih cepat. Seiring berkembangnya kelompok masyarakat pecinta binatang hias, hewan imut dan lucu bertubuh mungil dengan bulu lembutnya ini telah termasuk banyak diincar para pehobi. Ini sangat menguntungkan untuk peternak kelinci hias.

Rudy Hustamin seorang peternak kelinci, khususnya kelinci hias, menuturkan bahwa. “Lebih menguntungkan beternak kelinci hias karena bermain di dunia hobi. Jika berhubungan dengan hobi orang tidak pernah melihat uang, berapa saja akan dibayar. Kelinci Jenis New Zealand untuk konsumsi dilepas dengan harga Rp 10.000. Sedangkan kelinci hias jenis hotot dijual Rp.100.000,” ujarnya.

Biasanya kelinci hias mulai punya nilai jual setelah berusia 2,5 bulan. Dalam 1 tahun seekor indukan mengalami 3 kali masa kawin atau 3 kali bunting. Jadi, rata-rata sekali beranak melahirkan 5 ekor, berarti dalam 1 tahun menghasilkan 15 ekor. Harga berkisar jual Rp.75.000 sampai Rp.100.000 maka 1 tahun per ekor bisa untung hingga Rp 1.500.000. Masa hidup kelinci biasanya mencapai umur 4 tahun. Indukan yang sudah tidak lagi produktif masih punya nilai ekonomis, yaitu sebagai hewan potong untuk dikonsumsi atau dijual untuk aneka macam masakan.

untuk menyesuaikan selera konsumen, Rudy tak hanya andalkan satu jenis kelinci lokal, tapi juga mendatangkan beberapa jenis kelinci hias dari luar negeri, seperti angora, lop, hotot, rex, dutch, dwarf, lion, dan juga flemish giant. Bedanya, jika kelinci lokal bagian mulut dan telinganya lebih panjang, tubuhnya relatif lebih besar dengan bobotnya berkisar antara 2 sampai 3 kg dan biasanya terdapat pola-pola di atas bulu, kelinci jenis impor lebih punya banyak macam. Ada kelinci dengan jenis kuping turun, kuping kecil, dan lain sebagainya. Kelinci jenis hotot yang paling besar bobot tubuhnya hanya 1,5 kg. Tapi terdapat pula kelinci impor, yakni flemish giant, per ekor beratnya dapat mencapai 10 kg.

Dalam pemeliharaan, antara kelinci hias dengan kelinci lokal, yang sebagian besar hanya untuk keperluan konsumsi, tak beda jauh. Karena kelinci hias asalnya dari luar negeri maka perlu adaptasi dan perlakuan khusus. Kelinci hias lebih gampang mati, kelinci lokal tidak. Yang paling pokok, kebersihan kandang harus dijaga.

Tentunya ini adalah peluang usaha yang menarik di tahun mendatang yang bisa mendatangkan keutungan yang menggiurkan. Selamat mencoba.

LIBUR NATAL & TAHUN: Amankan suplai, Dinas Peternakan Kalbar pantau peredaran daging

LIBUR NATAL & TAHUN: Amankan suplai, Dinas Peternakan Kalbar pantau peredaran daging

Compact_dagingimpor
PONTIANAK: Tim dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kalimantan Barat dan instansi terkait memantau kesehatan daging di sejumlah pasar tradisional di Kota Pontianak menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2013.

"Ini untuk memberi jaminan kepada masyarakat dari pemerintah mengenai status daging di pasaran," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalbar Abdul Manaf Mustafa di Pontianak, Minggu.

Ia mengatakan pemerintah bertugas untuk menyediakan daging yang sehat bagi masyarakat. "Ini agar masyarakat merasa tenang," ujar dia.

Salah satu pasar yang dipantau adalah Pasar Dahlia di Pontianak Barat.

Secara umum, kata Abdul Manaf, tidak ditemukan kekhawatiran dari daging yang disediakan di pasaran.

Namun, ia menegaskan, tetap menjadi perhatian pemerintah agar tidak lengah, mengingat kebutuhan akan daging yang sehat semakin tinggi.

Ia mengimbau kabupaten dan kota untuk terus melakukan pengawasan secara intensif menjelang hari besar dan momen tertentu.

"Termasuk ke tempat pembuatan bakso," kata dia.

Berdasarkan pantauan, stok daging maupun telur tersedia dalam jumlah mencukupi atau aman.

Harga telur ayam antara Rp800 hingga Rp900 per butir. Harga daging sapi Rp90.000 per kilogram, ayam potong Rp25.000--Rp28.000 per kilogram, dan daging babi Rp55.000 per kilogram.

Ia juga mengingatkan agar masyarakat tidak memasukkan hewan ternak dari luar Kalbar untuk menghindari ancaman penyakit.

Hewan itu di antaranya itik, mengingat saat ini sedang terjadi serangan flu burung di Pulau Jawa.

"Kalbar masih butuh pasokan itik dari luar daerah, namun kita upayakan dapat dipenuhi peternak lokal," kata Abdul Manaf. (Antara/arh)


Sabtu, 22 Desember 2012

GALERY FAPET " MUNCAK BERSAMA"

BEM FAPET UNP KEDIRI: Teori Tentang Kejadian Di Akhir Tahun 2012

BEM FAPET UNP KEDIRI: Teori Tentang Kejadian Di Akhir Tahun 2012: Photon Belt Saat ini kita sedang mendekati akhir dari suatu Millenium. Kaum mistikus paranormal, praktisi dan pengamat metafisika te...

BEM FAPET UNP KEDIRI: 'Pemasaran Peternakan’

BEM FAPET UNP KEDIRI: 'Pemasaran Peternakan’: Menejemen Pemasaran Posted: April 4, 2010 in Uncategorized Kaitkata: pemasaran peternakan ...

'Pemasaran Peternakan’

Menejemen Pemasaran

Posted: April 4, 2010 in Uncategorized
Kaitkata:
 
 

Definisi/Pengertian Harga, Tujuan & Metode Pendekatan Penetapan Harga – Manajemen Pemasaran
Fri, 09/05/2008 – 1:15am — godam64

A. Definisi / Pengertian Harga (Price)

Harga merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam pemasaran suatu produk karena harga adalah satu dari empat bauran pemasaran / marketing mix (4P = product, price, place, promotion / produk, harga, distribusi, promosi). Harga adalah suatu nilai tukar dari produk barang maupun jasa yang dinyatakan dalam satuan moneter.

Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan produknya baik berupa barang maupun jasa.

Menetapkan harga terlalu tinggi akan menyebabkan penjualan akan menurun, namun jika harga terlalu rendah akan mengurangi keuntungan yang dapat diperoleh organisasi perusahaan.

B. Tujuan Penetapan Harga

1. Mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya
Dengan menetapkan harga yang kompetitif maka perusahaan akan mendulang untung yang optimal.

2. Mempertahankan perusahaan
Dari marjin keuntungan yang didapat perusahaan akan digunakan untuk biaya operasional perusahaan. Contoh : untuk gaji/upah karyawan, untuk bayar tagihan listrik, tagihan air bawah tanah, pembelian bahan baku, biaya transportasi, dan lain sebagainya.

3. Menggapai ROI (Return on Investment)
Perusahaan pasti menginginkan balik modal dari investasi yang ditanam pada perusahaan sehingga penetapan harga yang tepat akan mempercepat tercapainya modal kembali / roi.

4. Menguasai Pangsa Pasar
Dengan menetapkan harga rendah dibandingkan produk pesaing, dapat mengalihkan perhatian konsumen dari produk kompetitor yang ada di pasaran.

5. Mempertahankan status quo
Ketika perusahaan memiliki pasar tersendiri, maka perlu adanya pengaturan harga yang tepat agar dapat tetap mempertahankan pangsa pasar yang ada.

C. Cara / Teknik / Metode Penetapan Harga Produk

1. Pendekatan Permintaan dan Penawaran (supply demand approach)
Dari tingkat permintaan dan penawaran yang ada ditentukan harga keseimbangan (equilibrium price) dengan cara mencari harga yang mampu dibayar konsumen dan harga yang diterima produsen sehingga terbentuk jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan.

2. Pendekatan Biaya (cost oriented approach)
Menentukan harga dengan cara menghitung biaya yang dikeluarkan produsen dengan tingkat keuntungan yang diinginkan baik dengan markup pricing dan break even analysis.

3. Pendekatan Pasar (market approach)
Merumuskan harga untuk produk yang dipasarkan dengan cara menghitung variabel-variabel yang mempengaruhi pasar dan harga seperti situasi dan kondisi politik, persaingan, sosial budaya, dan lain-lain.

Kamis, 20 Desember 2012

Teori Tentang Kejadian Di Akhir Tahun 2012

Photon Belt
Saat ini kita sedang mendekati akhir dari suatu Millenium. Kaum mistikus paranormal, praktisi dan pengamat metafisika tentu sudah mengetahui dan menyadari bahwa manusia berada di ambang pintu suatu perubahan besar dalam evolusinya.

Tata Surya kita adalah bagian dari Galaksi yang kita sebut dengan nama The Milky Way (Bima Sakti), alam semesta kita merupakan bagian dari suatu Alam Semesta Raya. Ada teori yang menyebut bahwa  terdapat 12 Alam Semesta di dalam Alam Semesta Raya. Alam Semesta kita adalah yang terakhir diciptakan.

Tiap Alam Semesta, tiap Galaksi, tiap Tata Surya memiliki suatu Matahari. Tata Surya kita yang posisinya ada di pinggir salah satu Galaksi, mengitari suatu MATAHARI CENTRAL (Central Sun) dari gugus bintang PLEIADES yang namanya ALCIONE. Tata Surya kita berikut planet-planetnya termasuk bumi memerlukan waktu 25.860 tahun untuk mengitari ALCIONE itu.

Pada tahun 1961, dunia ilmu pengetahuan melalui instrument-instrumen satelit telah berhasil mendeteksi adanya ZONA PHOTON (Photon Belt) yang mengitari PLEIADES secara tegak lurus. Karena Matahari kita dan planet-planetnya mengitari ALCIONE selama 25.860 tahun, maka tiap ± 12.500 tahun tata surya kita bertabrakan dengan ZONA PHOTON itu. Untuk melintasi ZONA PHOTON diperlukan waktu 1000-2000 tahun. Sebenarnya sejak 1961 tata surya kita sudah mulai memasuki ZONA PHOTON, baru di tepinya, dan akan berada di pusatnya disekitar tahun 2011-2012.
Apakah Zona Photon?
PHOTON BELT atau ZONA PHOTON adalah suatu daerah yang terdiri dari partikel cahaya photon. Cahaya photon adalah akibat adanya tabrakan dari anti-elektron (positron) dengan electron. Tabrakan itu menyebabkan kedua jenis partikel itu saling menghancurkan, yang kemudian menimbulkan energi photon atau partikel cahaya. Kelak dikemudian hari energi photon ini akan menjadi sumber energi utama untuk memenuhi kebutuhan energi.

Akan terjadi perubahan total dalam bidang Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Kesadaran Manusia.
Apa yang Terjadi Saat Transisi?
Di tepi Zona Photon ini terdapat suatu batasan yang disebut Zona Nil (Null Zone), zona nil tersebut terdapat kompresi energi yang amat besar, dimana medan magnetic sangat padat sehingga segala sesuatu yang melintasi zona itu pasti mengalami perubahan. Hal ini juga berarti bahwa medan magnetic bumi dan matahari akan dirubah menjadi jenis magnetic baru, yaitu magnetic interdimensional. Maka diperkirakan timbulnya sesuatu perubahan pada medan elektrik magnetis dan gravitasional bumi, hal mana sebetulnya sudah mulai terjadi sekarang ini.

Akibat lain yang akan terjadi adalah, bahwa semua alat-alat listrik tidak bisa berfungsi, lampu tidak bisa dinyalakan, mobil tidak bisa di starter.

Diperkirakan selama beberapa hari penghuni bumi akan dihadapkan pada keadaan yang tidak dipahami dan hidup dalam kegelapan.

Hari 1-2 : Matahari tidak nampak dan tak bersinar. Sehingga bumi menjadi gelap gulita, udara sangat dingin .

Hari 3-4 : Terlihat cahaya temaram, seperti di saat fajar, bintang-bintang mulai terlihat di langit.

Hari 5-6 : Hari-hari akan terang terus (terang 24jam), seluruh mahluk hidup merasa lebih bersemangat menerima energi baru. Kemampuan supranatural mulai timbul, penghuni bumi merasakan terwujudnya Zaman Baru.

Perubahan frekuensi getaran ini sangat dasyat sehingga disebut sebagai Kelahiran baru bagi planet bumi dan bangsa manusia, terciptanya Zaman Baru (The Dawn of the New Age).

Sumber:http://www.zona-kita.com/2012/11/tiga-teori-kiamat-tahun-2012.html?m=1

LDK BEM Fapet UNP Kediri

LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan) BEM Fapet UNP Kediri
Kegiatan ini dilaksanakan pada Hari Senin s/d Selasa Tgl 24 - 25 Desember,,Bertempat di Gedung Utama Fakultas Peternakan dan selanjutnya di teruskan dengan kegiatan out bond yang bertempat di Wisata Bendungan Warung Turi Kediri..Mohon dukungan for All Panitia dan Peserta serta Keluarga Besar Fakultas Peternakan...go spirit,,,

Selasa, 11 Desember 2012

Harapan Baru Masyarakat Nganjuk,,,

Hari ini Kabupaten nganjuk punya hajat besar,,pemilihan calon bupati dan wakil bupati,,,ada 5 calon yang maju,,siapa saja yang nanti terpilih sebagai bupati dan wakil bupati nganjuk,,semoga bisa membawa kota nganjuk ini lebih maju,masyrakat sejahtera,dan tentu bisa berkembang di segala aspek kususnya di bidang peternakan,,,,amiin,,
Sukse pemilihan,,,sukses dan jaya nganjuk tercinta,,,

Senin, 10 Desember 2012

Mbolang,,,,

My Music

#Music share # Peterpan-Separuh Aku (From TTPod)

BEM FAPET UNP KEDIRI http://bemfapet-unpkediri.blogspot.com/

Minggu, 09 Desember 2012

Vaksin Ayam Kampung


Vaksin Untuk Ayam Kampung

on MONDAY, DECEMBER 3, 2012 
vaksin ayam
Vaksin untuk ayam khususnya ayam kampung ada berbagai bentuk jenis dan fungsinya. Dalam peternakan ayam pemberian vaksin adalah kebutuhan wajib untuk pencegahan dengan menekan terjadinya penyakit pada ayam. Pemberian vaksin atau vaksinasi yang tidak tepat mengakibatkan tindakan yang sia-sia. Atau bahkan menimbulkan dampak yang sebaliknya. Dalam halaman ini kami ingin berbagai tentang vaksin untuk ayam kampung.

Arti Vaksin
Pembuatan vaksin sendiri menggunakan virus atau mikro organisme yang telah dilemahkan namun masih hidup (aktif) dan ada vaksin yang telah dimatikan (inaktif). 

Macam-macam Vaksin
Vaksin menurut sifat hidup antigennya atau antibody buatan tersebut dapat dibagi menjadi 2 kategori. Macam-macam vaksin menurut antigen pembentuknya dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Vaksin aktif (Aktif namun sudah lemah)
Seperti tersebut di atas bahwa vaksin aktif berupa virus atau mikro organisme yang masih hidup namun tidak berbahaya karena sudah dilemahkan. Vaksin aktif dapat diketahui dengan dibuat biasanya menggunakan kemasan vial dan berbentuk beku seperti tablet. 
b. Vaksin Inaktif (yang dimatikan)
Vaksin inaktif adalah virus yang telah dimatikan atau diinaktifkan. Sedangkan untuk mengetahui vaksin tersebut inaktif biasanya berupa suspensi atau emulsi (cair).

Dalam kasus yang terjadi vaksin untuk ayam hanya dibuat untuk penyakit tertentu. Dengan ditemukannya penyakit ganda maka dibuatlah vaksin untuk ayam berupa vaksin kombinasi. Vaksin kombinasi ini dibuat berdasarkan jumlah antigennya. Vaksin kombinasi dibuat agar lebih efektif dan efisien menagani masalah penyakit ganda pada ayam sekaligus pencegahan.

Fungsi Vaksinasi
Vaksinasi atau pemberian vaksin mempunyai fungsi untuk membentuk dan menambah anti bodi semacam kekebalan tubuh bagi ayam agar terhindar dan kebal terhadap berbagai penyakit dan pada akhirnya produksi akan optimal.

Tujuan Vaksinasi
Vaksinasi atau pemberian vaksin diharapkan sebagai langkah proteksi atau perlindungan terhadap virus (mikroorganisme) merugikan yang dapat menyebabkan berbagai penyakit unggas.

Jenis-jenis Vaksin
Seperti kita tahu bahwa penyakit yang disebabkan oleh virus tidak selalu bisa diatasi dengan pemberian obat atau multivitamin saja. Dengan demikian dibentuklah berbagai jenis vaksin yang dapat langsung bekerja untuk menangani virus merugikan tersebut. Berdasarkan jenis antigennya vaksin dibedakan menjadi 3 yaitu :
a. Vaksin Viral
b. Vaksin Bakterial
c. Vaksin Protozoa
Pemberian vaksin bakterial dan vaksin protozoa biasanya diberikan pada pencegahan penyakit yang susah ditangani bahkan sering datang kembali karena pengaruh bakteri yang amat kecil dan susah diserap pembuluh darah. Berikut jenis-jenis vaksin menurut gloryfarm :
jenis vaksin
Tata Laksana atau cara pemberian vaksin untuk ayam kampung
Sering terjadi di peternakan ayam bahwa peternak sudah memberikan vaksin namun masih terjangkit penyakit. Masalah tersebut terjadi karena peternak tidak mengetahui secara pasti vaksin apa yang harus diberikan. Asal diberi vaksin sudah beres, apakah ini benar? Jawabannya adalah kesalahan besar. Seperti dijelaskan pada paragraf pertama bahwa pemberian vaksin yang semula untuk menambah kekebalan tubuh justru menimbulkan dampak dari virus yang dapat merugikan. Dalam tata laksana ini kami ingin berbagi dan belajar seputar cara memberi vaksin pada ayam khususnya ayam kampung. Seperti halnya langkah-langkah pengobatan ayam pemberian vaksin untuk ayam kampung harus memperhatikan 3 langkah vaksinasi. 3 Langkah tersebut adalah ketepatan pemberian vaksin, waktu pemberian vaksin, dan cara tepat pemberian vaksin menurut jenis dan fungsinya.

1. Ketepatan pemberian vaksin
Pemberian vaksin dilakukan dengan cara suntik, tetes mata atau hidung serta dengan cara memberikan pada air minum ayam. Pemberian vaksin dapat dilakukan dengan cara menyemprot dengan alat semprot agar terhirup oleh ayam. Namun tidak semua vakin untuk ayam baik untuk ayam (jenis dan fungsinya) maka dari itu kita harus jeli jenis dan vaksin apa yang harus diberikan untuk ayam kita.

Vaksin diberikan agar masuk ke dalam tubuh ayam. Jadi jika kondisi vaksin tersebut rusak maka tindakan vaksinasi adalah sia-sia. Paling parah lagi ayam tidak kebal malah akan menjadi pembawa penyakit baru dan bahkan mati. Jadi pastikan kondisi vaksi dalam keadaan steril dan masih baik.

2. Waktu pemberian vaksin ayam
Seperti sudah terlampir dalam daftar tabel bahwa waktu pemberian vaksin adalah tertera pada tabel munurut usia dan caranya.

3. Cara Tepat memberikan vaksin
Pemberian vaksin diberikan setelah 2 jam diencerkan.Pengalaman kami dalam pemberian vaksin jika air pengencer vaksin kurang atau tumpah, bisa di ganti dengan air kelapa muda, dosis silakan menyesuaikan. Banyak artikel menyebutkan bahwa air kelapa muda dapat bertahan 2 jam lebih lama setelah di encerkan.

Berikut ini contoh vaksin dari beberapa penyedia vaksin unggas
Sumber Phoultry Shop kategori vaksin ayam.

Gossarium
Injeksi = suntikan
Subkutan = adalah lapisan lemak dari jaringan yang terletak di bawah dermis dan di atas otot dan fasia
Emulsi =  cair

BEM FAPET UNP KEDIRI: Ada beberapa kendala berat yang harus dihadapi dun...: Ada beberapa kendala berat yang harus dihadapi dunia peternakan dalam era otonomi daerah. Antisipasinya? DUNIA peternakan di Indones...

MUNCAK

Berternak Itik Petelur


1. SEJARAH SINGKAT
Itik dikenal juga dengan istilah Bebek (bhs.Jawa). Awalnya bebek berasal dari Amerika Utara merupakan itik liar ( Anas moscha) atau Wild mallard. Terus menerus dijinakkan oleh manusia hingga jadilah itik yang diperlihara sekarang yang disebut Anas domesticus (ternak itik).

2. SENTRA PERIKANAN
Secara internasional ternak itik terpusat di negara-negara Amerika utara, Amerika Selatan, Asia, Filipina, Malaysia, Inggris, Perancis (negara yang mempunyai musim tropis dan subtropis). Sedangkan di Indonesia ternak itik terpusatkan di daerah pulau Jawa (Tegal, Brebes dan Mojosari), Kalimantan (Kecamatan Alabio, Kabupaten Amuntai) dan Bali serta Lombok.

3. JENIS
Klasifikasi (penggolongan) itik, menurut tipenya dikelompokkan dalam 3 (tiga) golongan, yaitu: 
1. Itik petelur seperti Indian Runner, Khaki Campbell, Buff (Buff Orpington) dan CV 2000-INA;
2. Itik pedaging seperti Peking, Rouen, Aylesbury, Muscovy, Cayuga;
3. Itik ornamental (itik kesayangan/hobby) seperti East India, Call (Grey Call), Mandariun, Blue Swedish, Crested, Wood.
Jenis bibit unggul yang diternakkan, khususnya di Indonesia ialah jenis itik petelur seperti itik tegal, itik khaki campbell, itik alabio, itik mojosari, itik bali, itik CV 2000-INA dan itik-itik petelur unggul lainnya yang merupakan produk dari BPT (Balai Penelitian Ternak) Ciawi, Bogor.

4. MANFAAT
1. Untuk usaha ekonomi kerakyatan mandiri.
2. Untuk mendapatkan telur itik konsumsi, daging, dan juga pembibitan ternak itik.
3. Kotorannya bisa sebagai pupuk tanaman pangan/palawija.
4. Sebagai pengisi kegiatan dimasa pensiun.
5. Untuk mencerdaskan bangsa melalui penyediaan gizi masyarakat.

5. PERSYARATAN LOKASI
Mengenai lokasi kandang yang perlu diperhatikan adalah: letak lokasi lokasi jauh dari  keramaian/pemukiman penduduk, mempunyai letak transportasi yang mudah dijangkau dari lokasi pemasaran dan kondisi lingkungan kandang mempunyai iklim yang kondusif bagi produksi ataupun produktivitas ternak. Itik serta kondisi lokasi tidak rawan penggusuran dalam beberapa periode produksi.

6. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
Sebelum seorang peternak memulai usahanya, harus menyiapkan diri, terutama dalam hal pemahaman tentang pancausaha beternak yaitu
(1). Perkandangan;
(2). Bibit Unggul;
(3). Pakan Ternak;
(4). Tata Laksana dan
(5). Pemasaran Hasil Ternak.

Penyiapan Sarana dan Peralatan

  1. Persyaratan temperatur kandang ± 39 ° C.
  2. Kelembaban kandang berkisar antara 60-65%
  3. Penerangan kandang diberikan untuk memudahkan pengaturan kandang agar tata kandang sesuai dengan fungsi bagian-bagian kandang
  4. Kondisi kandang dan perlengkapannyaKondisi kandang tidak harus dari bahan yang mahal tetapi cukup sederhana asal tahan lama (kuat). Untuk perlengkapannya berupa  tempat makan, tempat minum dan mungkin perelengkapan tambahan lain yang bermaksud positif dalam managemen
     
  5. Model kandang ada 3 (tiga) jenis yaitu:
  • kandang untuk anak itik (DOD) oada masa stater bisa disebut juga kandang box, dengan ukuran 1 m 2 mampu menampung 50 ekor DOD
  • kandang Brower (untuk itik remaja) disebut model kandang Ren/kandang kelompok dengan ukuran 16-100 ekor perkelompok
  • kandang layar ( untuk itik masa bertelur) modelnya bisa berupa kandang baterei ( satu atau dua ekor dalam satu kotak) bisa juga berupa kandang lokasi ( kelompok) dengan ukuran setiap meter persegi 4-5 ekor itik dewasa ( masa bertelur atau untuk 30 ekor itik dewasa dengan ukuran kandang 3 x 2 meter).
Pembibitan
Ternak itik yang dipelihara harus benar-benar merupakan ternak unggul yang telah diuji keunggulannya dalam memproduksi hasil ternak yang diharapkan.
1. Pemilihan bibit dan calon induk
    Pemilihan bibit ada 3 ( tiga) cara untuk memperoleh bibit itik yang baik adalah sebagai berikut :

  • membeli telur tetas dari induk itik yang dijamin keunggulannya
  • memelihara induk itik yaitu pejantan + betina itik unggul untuk mendapatkan telur tetas kemudian meletakannya pada mentok, ayam atau mesin tetas
  • membeli DOD (Day Old Duck) dari pembibitan yang sudah dikenal mutunya maupun yang telah mendapat rekomendasi dari dinas peternakan setempat.Ciri DOD yang baik adalah tidak cacat (tidak sakit) dengan warna bulu kuning mengkilap.
2. Perawatan bibit dan calon induk
  1. Perawatan Bibit. -> Bibit (DOD) yang baru saja tiba dari pembibitan, hendaknya ditangani secara teknis agar tidak salah rawat. Adapun penanganannya sebagai berikut: bibit diterima dan ditempatkan pada kandang brooder (indukan) yang telah dipersiapkan sebelumnya. Dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam brooder adalah temperatur brooder diusahakan yang anak itik tersebar secara merata, kapasitas kandang brooder (box) untuk 1 m² mampu menampung 50 ekor DOD, tempat pakan dan tempat minum sesuai dengan ketentuan yaitu jenis pakan itik fase stater dan minumannya perlu ditambah vitamin/mineral.
  2. Perawatan calon Induk. -> Calon induk itik ada dua macam yaitu induk untuk produksi telur konsumsi dan induk untuk produksi telur tetas. Perawatan keduanya sama saja, perbedaannya hanya pada induk untuk produksi telur tetas harus ada pejantan dengan perbandingan 1 jantan untuk 5 – 6 ekor betina.
  3. Reproduksi dan Perkawinan. -> Reproduksi atau perkembangbiakan dimaksudkan untuk mendapatkan telur tetas yang fertil/terbuahi dengan baik oleh itik jantan. Sedangkan sistem perkawinan dikenal ada dua macam yaitu itik hand mating/pakan itik yang dibuat oleh manusia dan nature mating (perkawinan itik secara alami).
3. Pemeliharaan
  • Sanitasi dan Tindakan Preventif. -> Sanitasi kandang mutlak diperlukan dalam pemeliharaan itik dan tindakan preventif (pencegahan penyakit) perlu diperhatikan sejak dini untuk mewaspadai timbulnya penyakit.
  • Pengontrol Penyakit. -> Dilakukan setiap saat dan secara hati-hati serta menyeluruh. Cacat dan tangani secara serius bila ada tanda-tanda kurang sehat pada itik.
  • Pemberian Pakan. -> Pemberian pakan itik tersebut dalam tiga fase, yaitu fase stater (umur 0– 8 minggu), fase grower (umur 8–18 minggu) dan fase layar (umur 18–27 minggu). Pakan ketiga fase tersebut berupa pakan jadi dari pabrik (secara praktisnya) dengan kode masing-masing fase. Cara memberi pakan tersebut terbagi dalam empat kelompok yaitu:
  1. umur 0-16 hari diberikan pada tempat pakan datar (tray feeder)
  2. umur 16-21 hari diberikan dengan tray feeder dan sebaran dilantai
  3. umur 21 hari samapai 18 minggu disebar dilantai.
  4. umur 18 minggu–72 minggu, ada dua cara yaitu 7 hari pertama secara pakan peralihan dengan memperhatikan permulaan produksi bertelur sampai produksi mencapai 5%. Setelah itu pemberian pakan itik secara ad libitum (terus menerus).
Dalam hal pakan itik secara ad libitum, untuk menghemat pakan biaya baik tempat ransum sendiri yang biasa diranum dari bahan-bahan seperti jagung, bekatul, tepung ikan, tepung tulang, bungkil feed suplemen.


Pemberian minuman itik, berdasarkan pada umur itik juga
yaitu :
  • umur 0-7 hari, untuk 3 hari pertama iar minum ditambah vitamin dan mineral, tempatnya asam seperti untuk anak ayam.
  • umur 7-28 hari, tempat minum dipinggir kandang dan air minum diberikan secara ad libitum (terus menerus)


  • umur 28 hari-afkir, tempat minum berupa empat persegi panjang  dengan ukuran 2 m x 15 cm dan tingginya 10 cm untuk 200-300 ekor. Tiap hari dibersihkan.
4. Pemeliharaan Kandang
Kandang hendaknya selalu dijaga kebersihannya dan daya gunanya agar produksi tidak terpengaruh dari kondisi kandang yang ada.

7. HAMA DAN PENYAKIT
Secara garis besar penyakit itik dikelompokkan dalam dua hal yaitu:

  1. penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri dan protozoa
  2. penyakit yang disebabkan oleh defisiensi zat makanan dan tata laksana perkandangan yang kurang tepat
Adapun jenis penyakit yang biasa terjangkit pada itik adalah:
  • Penyakit Duck Cholera
Penyebab: bakteri Pasteurela avicida.
Gejala: mencret, lumpuh, tinja kuning kehijauan.
Pengendalian: sanitasi kandang,pengobatan dengan suntikan penisilin pada urat daging dada dengan dosis sesuai label obat.
  • Penyakit Salmonellosis
Penyebab: bakteri typhimurium.
Gejala: pernafasan sesak, mencret.
Pengendalian: sanitasi yang baik, pengobatan dengan furazolidone melalui pakan dengan konsentrasi 0,04% atau dengan sulfadimidin yang dicampur air minum, dosis disesuaikan dengan label obat.
8. PANEN 
1. Hasil Utama

Hasil utama, usaha ternak itik petelur adalah telur itik
2. Hasil Tambahan
Hasil tambah berupa induk afkir, itik jantan sebagai ternak daging dan kotoran ternak sebagai pupuk tanam yang berharga
9. PASCAPANEN 
Kegiatan pascapanen yang bias dilakukan adalah pengawetan. Dengan pengawetan maka nilai ekonomis telur itik akan lebih lama dibanding jika tidak dilakukan pengawetan. Telur yang tidak diberikan perlakuan pengawetan hanya dapat tahan selama 14 hari jika disimpan pada temperatur ruangan bahkan akan segera membusuk.
Adapun perlakuan pengawetan terdiri dari 5 macam, yaitu:

  • Pengawetan dengan air hangat
Pengawetan dengan air hangat merupakan pengawetan telur itik yang paling sederhana. Dengan cara ini telur dapat bertahan selama 20 hari.
  • Pengawetan telur dengan daun jambu biji
Perendaman telur dengan daun jambu biji dapat mempertahankan mutu telur selama kurang lebih 1 bulan. Telur yang telah direndam akan berubah warna menjadi kecoklatan seperti telur pindang.
  • Pengawetan telur dengan minyak kelapaPengawetan ini merupakan pengawetan yang praktis. Dengan cara ini warna kulit telur dan rasanya tidak berubah.
  • Pengawetan telur dengan natrium silikatBahan pengawetan natrium silikat merupkan cairan kental, tidak berwarna,jernih, dan tidak berbau. Natirum silikat dapat menutupi pori kulit telur sehingga telur awet dan tahan lama hingga 1,5 bulan. Adapun caranya adalah dengan merendam telur dalam larutan natrium silikat10% selama satu bulan.
  • Pengawetan telur dengan garam dapurGaram direndam dalam larutan garam dapur (NaCl) dengan konsentrasi 25-40% selama 3 minggu.
10. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA
1. Analisis Usaha Budidaya
Perkiraan analisis budidaya itik di Semarang tahun 1999 adalah sebagai berikut:.

  • Permodalan
  • Modal kerja
  1. Anak itik siap telur um 6 bl 36 paketx500 ek x Rp 6.000 ====== Rp108.000.000,-
  2. Biaya kelancaran usaha dan lain-lain ========================= Rp 4.000.000,-
  •  Modal Investasi
  1. Kebutuhan kandang 36 paket x Rp 500.000,- ================== Rp 18.000.000,-. Jumlah kebutuhan modal : Rp 130.000.000,- Prasyaratan kredit yang dikehendaki:
  2. Bunga (menurun) 20% /tahun 
  3. Masa tanggung angsuran 1 tahun
  4. Lama kredit 3 tahun
  • Biaya-biaya
  • Biaya kelancaran usaha dan lain-lain ======================= Rp 4.000.000,-
  • Biaya tetap
  • Biaya pengambalian kredit:
  • Biaya pengambalian angsuran dan bunga tahun I ============ Rp 14.723.000,-
  • Biaya pengambalian angsuran dan bunga tahun II =========== Rp 86.125.000,-
  • Biaya pengambalian angsuran dan bunga tahun III ========== Rp 73.125.000,-
  • Biaya penyusutan kandang:

  • biaya penyusutan kandang tahun I ================== Rp 3.600.000,-

  • biaya penyusutan kandang tahun II ================== Rp 3.600.000,-

  • biaya penyusutan kandang tahun III ================= Rp 3.600.000,-
  • Biaya tidak tetap
  •  Biaya pembayaran ransum:
  1. biaya ransum tahun I ============================== Rp 245.700.000,-
  2. biaya ransum tahun II ============================== Rp 453.600.000,-
  3. biaya ransum tahun III ============================= Rp 453.600.000,-
  • Biaya pembayaran itik siap produksi:
  1. pembayaran tahun I =============================== Rp 108.000.000,-
  2. pembayaran tahun II -
  3. pembayaran tahun III -
  • Biaya pembayaran obat-obatan:
  • biaya pembayaran obat-obatan tahun I================== Rp 2.457.000,-
  • biaya pembayaran obat-obatan tahun II ================= Rp 4.536.000,-
  • biaya pembayaran obat-obatan tahun III ================= Rp 4.436.000,-( Biaya obat-obatan adalah 1% dari biaya ransum)
  • Pendapatan
  • Penjualan telur tahun I ================================ Rp 384.749.920,-
  • Penjualan telur tahun II =============================== Rp 615.600.000,-
  • Penjualan telur tahun III =============================== Rp 615.600.000,-
  • Penjualan itik culling 2 x 1.425 x Rp 2.000,- ================= Rp 5.700.000,-
2. Gambaran Peluang Agribisnis
Telur dan daging itik merupakan komoditi ekspor yang dapat memberikan keuntungan besar. Kebutuhan akan telur dan daging pasar internasional sangat besar dan masih tidak seimbang dari persediaan yang ada. Hal ini dapat dilihat bahwa baru dua negara Thailand dan Malaysia yang menjadi negara pengekspor terbesar. Hingga saat ini budidaya itik masih merupakan komoditi yang menjanji untuk dikembangkan secara intensif.

11. DAFTAR PUSTAKA

  1. Bambang Suharno, Ir. dan Khairul Amri. Beternak itik secara intensif. Penerbit Penebar Swadaya. Tahun 1998
  2. Redaksi Trubus. Beternak Itik CV. 2000-INA. Penerbit Penebar Swadaya. Tahun 1999
  3. Prawoto; Peternak ternak itik. Desa Sitemu Kec. Taman Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah 52361
12. KONTAK HUBUNGAN
  1. Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan – BAPPENAS Jl.Sunda Kelapa No. 7 Jakarta, Tel. 021 390 9829 , Fax. 021 390 9829
  2. Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi, Deputi Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Iptek, Gedung II BPPT Lantai 6, Jl. M.H.Thamrin No. 8, Jakarta 10340, Indonesia, Tel. +62 21 316 9166~69, Fax. +62 21 310 1952, Situs Web:
http://www.ristek.go.id
Sumber : Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan, Bappenas

BEM FAPET UNP KEDIRI: GALERY FAPET " MUNCAK BERSAMA"

BEM FAPET UNP KEDIRI: STUDY BANDING IN JOGYAKARTA

Pertolongan Pada Kambing Etawa Keracunan


Pertolongan Kambing Etawa Keracunan


Beberapa teman komunitas peternak yang berhubungan dengan kami beberapa saat lalu menanyakan masalah tentang bagaimana mengatasi kambing etawa yang keracunan dan berakibat sakit.
Kemudian saya membeberkan beberapa pengalaman mengenai kambing yang keracunan
Keracunan pada kambing etawa biasanya sering di sebabkan oleh makanan yang umumnya masih mengandung gas carbon atau memang jenis makanan yang mengandung racun tertentu,
Makanan yang biasa kita berikan bisa saja mengandung racun carbon semisal kita memberikan daun ketela mukibat atau daun ketela Karet bisa jadi dalam keadaan tertentu membuat Kambing etawa keracunan.
Carbon yang berlebihan terkandung dalam daun serta getah jahat pada daun ketela bisa mengakibatkan kambing menjadi keracunan di sebabkan memetik pakan terlalu pagi saat daun sedang proses asimilasi,
Pemberian makanan konsentrat tinggi yang berlebihan juga memungkinkan kambing keracunan karena prosesi mamahbiak yang kurang baik.
Keracunan pada ternak yang di sebabkan oleh makanan meskipun sederhana namun jika kita telat dalam penanganan bisa mengakibatkan tewasnya kambing ternak kita.
pertolongan pertama pada kambing yang keracunan secara tradisional biasanya dengan memberikan air kelapa muda atau memberikan cairan yang memiliki protein tinggi untuk membantu kambing agar tetap fit.
ada cara unik tradisi turun temurun yang di lakukan oleh para peternak kambing yang saya sendiri secara medis tidak bisa menerangkan nanmun saya biasa mempraktekan yaitu dengan cara mengiris telinga kambing , namun karena irisan telinga kambing biasanya membuat keindahan telinga kambing etawa menjadi cacat maka biasanya di ganti dengan cara meremas telinga kambing.
tehnik meremas telinga kambing ini mungkin secara medis ada penjelasan tertentu namun karena saya hanya peternak dan bukan dokter maka saya tak bisa menerangkan secara medis , hanya saja ketika kambing sudah enggan makan karena keracunan dengan sering kita remas telinganya kemudian kambing akan sadar dan terus berdiri melanjutkan makan.
Pertolongan secara tradisional yang lain adalah memberikan cairan kunyit asam di campur gula merah dengan cara cekok atau minum paksa .
beberapa kali peternak kita mengalami dan menggunakan proses tradisional sebagai pertolongan pertama banyak yang berhasil namun beberapa kasus saya tetap melibatkan dokter hewan untuk menanganinya.

STUDY BANDING IN JOGYAKARTA


Sabtu, 08 Desember 2012


Oleh: Dr. Rusfidra, S.Pt.
Email: email penulis


Abstrak

Wilayah pesisir merupakan kawasan pembangunan yang penting karena sekitar 60% masyarakat bermukim di kawasan ini (Dahuri, 2002). Namun ironis, kawasan ini merupakan kantong-kantong kemiskinan, karena sekitar 60% masyarakat miskin bermukim di kawasan pesisir (www.dkp.go.id). Padahal, negara kepulauan yang memiliki panjang garis pantai 81.000 km ini menyimpan potensi ekonomi luar biasa untuk kesejahteraan rakyatnya.

Dalam konteks ini, pengembangan peternakan di wilayah pesisir merupakan salah satu bentuk usaha alternatif yang bermanfaat. Ternak dapat diusahakan untuk mengentaskan kemiskinan masyarakat pesisir. Selain menghasilkan bahan pangan, ternak merupakan aset biologis (plasma nutfah), sumber pendapatan, tenaga kerja, tabungan hidup, biogas dan pupuk organik.

Rendahnya asupan protein hewani pada tingkat rumahtangga berisiko terhadap munculnya kasus malnutrisi, gangguan pertumbuhan otak anak balita, meningkatnya risiko sakit, terganggunya perkembangan mental, menurunkan performans anak sekolah dan produktivitas pekerja. Protein hewani memiliki komposisi asam amino lengkap, mudah dicerna dan dibutuhkan tubuh. Protein hewani berperan penting dalam mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang cerdas, kreatif, inovatif, produktif dan sehat.

Makalah ini akan mendiskusikan pentingnya peran ternak dalam pengentasan kemiskinan, menjaga ketahanan pangan, dan meningkatkan kecerdasan masyarakat pesisir. Ternak yang potensial dikembangkan di wilayah pesisir adalah sapi (khususnya sapi pesisir), kambing, ayam lokal dan itik. Pada bagian akhir diusulkan model program âہ“Family Poultryâ€Â (FP) berbasis ayam lokal yang dapat dikembangkan di wilayah pesisir.

Sapi pesisir merupakan merupakan sapi asli yang berkembang di kawasan pesisir Sumatera Barat (Anwar, 2004; Rusfidra, 2006; Saladin, 1983). Sapi yang memiliki tubuh kecil ini mampu beradaptasi dengan pakan hijauan yang mengandung kadar garam tinggi. Sapi pesisir berperan penting sebagai sumber pendapatan, daging, dan tabungan hidup masyarakat pesisir Sumatera Barat. Sapi pesisir diduga dapat dikembangkan di pulau-pulau kecil yang tidak memiliki penghuni di negeri kepulauan ini.

âہ“Family Poultryâ€Â (FP) merupakan program Badan Pangan dan Pertanian PBB (FAO) untuk mendukung tersedianya protein hewani, pendapatan dan pengentasan kemiskinan di negara-negara berkembang. Dengan melihat keberhasilan program FP di beberapa negara berkembang, penulis menduga bahwa program ini agaknya dapat dikembangkan di Indonesia.

Pengembangan peternakan di wilayah pesisir agaknya dapat dipertimbangkan sebagai sebuah solusi mengentaskan kemiskinan, menjaga ketahanan pangan dan meningkatkan mutu SDM masyarakat pesisir.

Kata kunci : sapi pesisir, peternakan, kemiskinan, kecerdasan, dan âہ“family poultryâ€Â.

[newpage]
Simpulan

Dari paparan terdahulu dapat disimpulkan sebagai berikut:

  1. Mengingat pentingnya protein hewani asal ternak (daging, susu dan telur) bagi manusia di segala lapis usia, maka konsumsi produk ternak tersebut semestinya dipacu menuju tingkat konsumsi ideal (26 gram/kapit/tahun) untuk mewujudkan SDM yang cerdas, kreatif, produktif dan sehat.
  2. Jenis ternak yang potensial dikembangkan di daerah pesisir adalah sapi pesisir dan ayam kampung. Sapi pesisir merupakan merupakan sapi asli yang berkembang di kawasan pesisir Sumatera Barat. Sapi ini mampu beradaptasi dengan pakan hijauan yang mengandung kadar garam tinggi. Sapi pesisir berperan penting sebagai sumber pendapatan, daging, dan tabungan hidup masyarakat pesisir Sumatera Barat.
  3. âہ“Family Poultryâ€Â (FP) merupakan program Badan Pangan dan Pertanian PBB (FAO) untuk mendukung tersedianya protein hewani, pendapatan dan pengentasan kemiskinan di negara-negara berkembang. 
Rekomendasi
  1. Sapi pesisir dan program âہ“family poultryâ€Â berbasis ayam kampung agaknya dapat ditimbang sebagai sebuah solusi dalan penyediaan protein hewani (asal ternak), sebagai sumber pendapatan dan pengentasan kemiskinan masyarakat di kawasan pesisir.
  2. Pengembangan peternakan di wilayah pesisir merupakan salah satu bentuk usaha alternatif yang bermanfaat dan sebagai solusi pengentasan kemiskinan, menjaga ketahanan pangan dan meningkatkan mutu SDM masyarakat pesisir.
Daftar Pustaka

Aini, I. 1990. Indigenous poultry production in South East Asia. World Poultry Science Journal. 46: 51-57.

Anwar, S. 2004. Kajian keragaman karakter eksternal dan DNA mikrosatelit sapi pesisir Sumatera Barat. [Disertasi]. Bogor: Sekolah Pascasarjana IPB.

Campbell, J. R, and Lasley, J. F. 1985. The Science of Animals that Serve Humanity. Ed. 3rd . McGraww-Hill Publication in the Agricultural Science.

Dahuri, R. 2003. Paradigma baru pembangunan Indonesia berbasis kelautan. Orasi Ilmiah Guru Besar Tetap Bidang Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Lautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan IPB. Bogor.

Dahuri, R. 2002. Keanekaragaman Hayati Laut Aset Pembangunan Berkelanjutan Indonesia. Jakarta: Gramedia.

Dahuri, R., S. P. Ginting., J. Rais, dan M. J. Sitepu. 1996. Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Lautan secara Terpadu. Jakarta: Pradnya Paramita.

Han, I. K. 1999. Role of animal agriculture for the quality of human life in the 21st century. Asian-Aus. J. Anim. Sci. 12 (5): 815-836.

Mulyadi, S. 2006. Nasib anak-anak Indonesia kini. Artikel kolom opini Kompas, 22 Juli 2006.

Rusfidra, A. 2006a. Hewan ternak. Artikel dimuat dalam situs www.bung-hatta.ac.id [ Mei 2006].

Rusfidra, A. 2006b. Penerapan sistem pendidikan tinggi jarak jauh untuk meningkatkan mutu SDM: sebuah bentuk inovasi industri pendidikan. Makalah dipresentasikan pada Seminar Nasional âہ“Sistem Inovasi Nasionalâ€Â, tanggal 19-20 Juli 2006. Jakarta: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Rusfidra, A. 2005a. Quo vadis sapi pesisir. Artikel dimuat dalam situs www.bung-hatta.ac.id [ 20/10/2005].

Rusfidra, A. 2005b. Potensi sapi pesisir sebagai penghasil daging. Artikel iptek dimuat di Harian Pikiran Rakyat, Bandung, 12 Mei 2005.

Rusfidra, A. 2005c.Mencegah gizi buruk dan mengentaskan kemiskinan: peternakan skala rumahan. Artikel iptek Harian Pikiran Rakyat. Bandung, 25 Agustus 2005.

Rusfidra. 2005d. Protein hewani dan kecerdasan. Arikel Opini Harian Sinar Harapan. Jakarta 8 September 2005.

Rusfidra. 2005e. Ketahanan pangan hewani pada tingkat rumahtangga untuk mencegah gizi buruk dan mengentaskan kemiskinan. Artikel disertakan pada Lomba Karya Ilmiah Populer Hari Pangan 2005. PWI Pusat Jakarta [tidak dipublikasikan].

Saladin, R. 1983. Penampilan sifat-sifat produksi dan reproduksi sapi lokal Pesisir Selatan di Provinsi Sumatera Barat. [Disertasi]. Bogor: Program Pascasarjana IPB.

Todaro, M. P. 2000. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. 7ed. Jakarta: Erlangga.

(Makalah disampaikan pada Konferensi Nasional V Pengelolaan Pesisir, Laut dan Pulau-pulau Kecil, di Hotel Novotel, Batam
29 Agustus -1 September 2006)


GALERY FAPET " MUNCAK BERSAMA"

Add caption



























































Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites