MEMBUKA
PELUANG AGRIBISNIS MELALUI USAHA BUDIDAYA AYAM RAS PETELUR
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Agribisnis Ternak Unggas
Dosen Pembimbing : Pak Budi Utomo
FAKULTAS
PETERNAKAN
UNIVERSITAS
NUSANTARA PGRI
KEDIRI
2013
Pendahuluan
Berawal dari niat untuk mendalami
dunia usaha yang terbuka lebar dengan segenap pengetahuan di bidang ternak,
penulis menyusun business plan (rencana usaha) pengembangan usaha perternakan
ayam ras. Pengembangan usaha ini dipilih atas beberapa aspek diantaranya daya
serap pasar yang masih sangat tinggi dan potensial, kebutuhan skill yang tidak
begitu tinggi, keuntungan yang menjanjikan dan biaya investasi yang relatif
rendah serta telah tersedianya sarana dan prasarana utama sehingga investasi
yang masuk akan dialokasikan untuk dana operasional usaha dan modal untuk usaha
ini ditargetkan dari penulis sendiri.
Perkembangan usaha tersebut tentunya tidak hanya didorong oleh peluang pasar daerah yang di targetkan yang masih terbuka luas tetapi juga tingginya kesadaran masyarakat akan kebutuhan protein hewani dan tidak terlepas dari kebutuhan gizi yang dibutuhkan manusia.
Ayam ras petelur adalah jenis unggas yang bisa diambil manfaat dari telur dan dagingnya, kebutuhan protein hewani sangat bermanfaat bagi tubuh manusia sehingga permintaan akan telur ayam terus meningkat, hal ini disebabkan semakin meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan kebutuhan gizi protein hewani.
Rencana bisnis yang akan penulis laksanakan bertujuan untuk berusaha untuk mempunyai nilai dan jiwa seorang wirausahawan terutama dibidang peternakan, khususnya ternak ayam ras petelur.
Perkembangan usaha tersebut tentunya tidak hanya didorong oleh peluang pasar daerah yang di targetkan yang masih terbuka luas tetapi juga tingginya kesadaran masyarakat akan kebutuhan protein hewani dan tidak terlepas dari kebutuhan gizi yang dibutuhkan manusia.
Ayam ras petelur adalah jenis unggas yang bisa diambil manfaat dari telur dan dagingnya, kebutuhan protein hewani sangat bermanfaat bagi tubuh manusia sehingga permintaan akan telur ayam terus meningkat, hal ini disebabkan semakin meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan kebutuhan gizi protein hewani.
Rencana bisnis yang akan penulis laksanakan bertujuan untuk berusaha untuk mempunyai nilai dan jiwa seorang wirausahawan terutama dibidang peternakan, khususnya ternak ayam ras petelur.
BAB I
PRODUK(PELUANG)
PRODUK(PELUANG)
Telur sebagai sumber protein mempunyai banyak keunggulan antara lain, kandungan asam amino paling lengkap dibandingkan bahan makanan lain seperti ikan, daging, ayam, tahu, tempe, dll. Telur mempunyai citarasa yang enak sehingga digemari oleh banyak orang. Telur juga berfungsi dalam aneka ragam pengolahan bahan makanan. Selain itu, telur termasuk bahan makanan sumber protein yang relatif murah dan mudah ditemukan. Hampir semua orang membutuhkan telur.
Lahan usaha ternak ayam ras petelur memiliki prospek ekonomi yang baik. Di daerah penulis, telur ayam merupakan salah satu produk komersial dan dapat dikembangkan dengan teknik yang sederhana. Selain itu, konsumsi masyarakat akan telur ayam cukup tinggi. Hal ini penulis bisa melihat dari kondisi lingkungan masyarakat seperti rumah makan sehingga produksi telur ayam memiliki prospek ekonomi yang bagus untuk dikembangkan.
BAB II
ASPEK PRODUKSI
ASPEK PRODUKSI
Penyiapan Sarana dan Peralatan:
1.
Kandang :
Iklim kandang yang cocok untuk beternak ayam petelur meliputi persyaratan temperatur berkisar antara 32,2–35 °C, kelembaban berkisar antara 60–70%, penerangan dan atau pemanasan kandang sesuai dengan aturan yang ada, tata letak kandang agar mendapat sinar matahari pagi dan tidak melawan arah mata angin kencang serta sirkulasi udara yang baik, jangan membuat kandang dengan permukaan lahan yang berbukit karena menghalangi sirkulasi udara dan membahayakan aliran air permukaan bila turun hujan, sebaiknya kandang dibangun dengan sistem terbuka agar hembusan angin cukup memberikan kesegaran di dalam kandang. Untuk kontruksi kandang tidak harus dengan bahan yang mahal, yang penting kuat, bersih dan tahan lama. Selanjutnya perlengkapan kandang hendaknya disediakan selengkap mungkin seperti tempat pakan, tempat minum, tempat air, tempat ransum, tempat obat-obatan dan sistem alat penerangan.
Iklim kandang yang cocok untuk beternak ayam petelur meliputi persyaratan temperatur berkisar antara 32,2–35 °C, kelembaban berkisar antara 60–70%, penerangan dan atau pemanasan kandang sesuai dengan aturan yang ada, tata letak kandang agar mendapat sinar matahari pagi dan tidak melawan arah mata angin kencang serta sirkulasi udara yang baik, jangan membuat kandang dengan permukaan lahan yang berbukit karena menghalangi sirkulasi udara dan membahayakan aliran air permukaan bila turun hujan, sebaiknya kandang dibangun dengan sistem terbuka agar hembusan angin cukup memberikan kesegaran di dalam kandang. Untuk kontruksi kandang tidak harus dengan bahan yang mahal, yang penting kuat, bersih dan tahan lama. Selanjutnya perlengkapan kandang hendaknya disediakan selengkap mungkin seperti tempat pakan, tempat minum, tempat air, tempat ransum, tempat obat-obatan dan sistem alat penerangan.
Bentuk-bentuk
kandang berdasarkan sistemnya dibagi menjadi dua:
a.
Sistem kandang koloni, satu kandang untuk banyak ayam yang terdiri dari ribuan
ekor ayam petelur;
b.
Sistem kandang individual, kandang ini lebih dikenal dengan sebutan cage. Ciri
dari kandang ini adalah pengaruh individu di dalam kandang tersebut menjadi
dominan karena satu kotak kandang untuk satu ekor ayam. Kandang sistem ini
banyak digunakan dalam peternakan ayam petelur komersial.
Jenis
kandang berdasarkan lantainya dibagi menjadi tiga macam yaitu:
a.
kandang dengan lantai liter, kandang ini dibuat dengan lantai yang dilapisi
kulit padi, pesak/sekam padi dan kandang ini umumnya diterapkan pada kandang
sistem koloni;
b.
kandang dengan lantai kolong berlubang, lantai untuk sistem ini terdiri dari
bantu atau kayu kaso dengan lubang-lubang diantaranya, yang nantinya untuk
membuang tinja ayam dan langsung ke tempat penampungan;
c.
kandang dengan lantai campuran liter dengan kolong berlubang, dengan
perbandingan 40% luas lantai kandang untuk alas liter dan 60% luas lantai
dengan kolong berlubang (terdiri dari 30% di kanan dan 30% di kiri).
2.
Peralatan :
a.
Litter (alas lantai)
Alas lantai/litter harus dalam keadaan kering, maka tidak ada atap yang bocor dan air hujan tidak ada yang masuk walau angin kencang. Tebal litter setinggi 10 cm, bahan litter dipakai campuran dari kulit padi/sekam dengan sedikit kapur dan pasir secukupnya, atau hasi serutan kayu dengan panjang antara 3–5 cm untuk pengganti kulit padi/sekam.
Alas lantai/litter harus dalam keadaan kering, maka tidak ada atap yang bocor dan air hujan tidak ada yang masuk walau angin kencang. Tebal litter setinggi 10 cm, bahan litter dipakai campuran dari kulit padi/sekam dengan sedikit kapur dan pasir secukupnya, atau hasi serutan kayu dengan panjang antara 3–5 cm untuk pengganti kulit padi/sekam.
b.
Tempat bertelur
Penyediaan tempat bertelur agar mudah mengambil telur dan kulit telur tidak kotor, dapat dibuatkan kotak ukuran 30 x 35 x 45 cm yang cukup untuk 4–5 ekor ayam. Kotak diletakkan dididing kandang dengan lebih tinggi dari tempat bertengger, penempatannya agar mudah pengambilan telur dari luar sehingga telur tidak pecah dan terinjak-injak serta dimakan. Dasar tempat bertelur dibuat miring dari kawat hingga telur langsung ke luar sarang setelah bertelur dan dibuat lubah yang lebih besar dari besar telur pada dasar sarang.
Penyediaan tempat bertelur agar mudah mengambil telur dan kulit telur tidak kotor, dapat dibuatkan kotak ukuran 30 x 35 x 45 cm yang cukup untuk 4–5 ekor ayam. Kotak diletakkan dididing kandang dengan lebih tinggi dari tempat bertengger, penempatannya agar mudah pengambilan telur dari luar sehingga telur tidak pecah dan terinjak-injak serta dimakan. Dasar tempat bertelur dibuat miring dari kawat hingga telur langsung ke luar sarang setelah bertelur dan dibuat lubah yang lebih besar dari besar telur pada dasar sarang.
c.
Tempat bertengger
Tempat bertengger untuk tempat istirahat/tidur, dibuat dekat dinding dan diusahakan kotoran jatuh ke lantai yang mudah dibersihkan dari luar. Dibuat tertutup agar terhindar dari angin dan letaknya lebih rendah dari tempat bertelur.
Tempat bertengger untuk tempat istirahat/tidur, dibuat dekat dinding dan diusahakan kotoran jatuh ke lantai yang mudah dibersihkan dari luar. Dibuat tertutup agar terhindar dari angin dan letaknya lebih rendah dari tempat bertelur.
d.
Tempat makan, minum dan tempat grit
Tempat makan dan minum harus tersedia cukup, bahannya dari bambu, almunium atau apa saja yang kuat dan tidak bocor juga tidak berkarat. Untuk tempat grit dengan kotak khusus
Tempat makan dan minum harus tersedia cukup, bahannya dari bambu, almunium atau apa saja yang kuat dan tidak bocor juga tidak berkarat. Untuk tempat grit dengan kotak khusus
e.
Penyiapan Bibit
3.
Ayam petelur yang akan dipelihara haruslah memenuhi syarat sebagai
berikut, antara lain:
a.
Ayam petelur harus sehat dan tidak cacat fisiknya.
b.
Pertumbuhan dan perkembangan normal.
c.
Ayam petelur berasal dari bibit yang diketahui keunggulannya.
d.
Ada beberapa pedoman teknis untuk memilih bibit/DOC (Day Old Chicken) /ayam
umur sehari:
e.
Anak ayam (DOC ) berasal dari induk yang sehat.
f.
Bulu tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya .
g.
Tidak terdapat kecacatan pada tubuhnya.
h.
Anak ayam mempunyak nafsu makan yang baik.
i.
Ukuran badan normal, ukuran berat badan antara 35-40 gram.
j.
Tidak ada letakan tinja diduburnya.
k.
menguntungkan.
BAB III
ASPEK PASAR
ASPEK PASAR
1. Deskripsi Produk
Hasil ternak ayam ras yang akan dilakukan akan menghasilkan telur ayam ras mentah yang akan diproduksi ke berbagai tempat yang membutuhkan telur ayam ras seperti pasar tradisional, hotel, rumah makan, restoran, dan lain lain.
2. Prospek Pasar
Produksi telur ayam ras di Lampung timur khususnya labuhan maringgai telah memiliki pasar yang jelas. Hampir semua peternak telur ayam ras memiliki hubungan dengan pedagang yang siap menerima hasil produksi telur ayam ras seperti rumah makan, restaurant, cafe dan lain lain serta hubungan itu tak akan pernah putus selagi manusia berkeinginan hidup sehat.
3. Kebutuhan dan kecendrungan pasar
Target pasar usaha ini adalah pasar tradisional, toko-toko grosiran, rumah makan, restaurant, dan nasi ampera sehingga kebutuhan akan telur ayam masih tergolong tinggi dan pemenuhannya masih terbatas pada pasar tradisional pada umumnya.
Sementara itu kecenderungan pasar akan telur ayam masih tergolongkan pada secondary goods, namun permintaan pasar masih tinggi. Sebaliknya pada segmen hotel dan restoran yang kebutuhan akan telur ayam cukup tinggi distributor telur ayam masih minim dan masih sangat dibutuhkan.
Kecenderungan dari hotel dan restoran yang paling penting untuk disikapi adalah pelayanan akan faktor penyediaan barang, mulai dari ketepatan waktu, jenis pambayaran, layanan purna jual, dan yang paling utama penurunan harga jual.
BAB IV
ASPEK KEUANGAN
ASPEK KEUANGAN
Untuk awalnya penulis akan mencoba berbisnis dengan para peternak yang sudah berpengalaman dalam bidang telur ayam ras. Penulis selaku distributor dan pemilik usaha ternak ayam ras petelur yang memproduksi telur ayam ras. Apabila bisnis ini berjalan dengan baik dan memberikan keuntungan yang berkelanjutan kedepannya penulis akan berusaha untuk memproduksi telur ayam ras dalam usaha yang lebih besar lagi.
Adapun estimasi anggaran yang penulis gunakan sebagai langkah awal usaha ini adalah sebagai berikut :
BARANG
|
HARGA
|
100 ekor ayam x 30.000
|
Rp. 3.000.000,-
|
Kandang postal
|
Rp. 1.500.000,-
|
Tempat pakan dan minum
|
Rp. 200.000,-
|
Vaksin dan obat-obatan
|
Rp. 200.000,-
|
Biaya tak terduga
|
Rp. 500.000,-
|
TOTAL BIAYA
|
Rp. 5.400,000,-
|
Untuk perhitungan hasilnya adalah sebagai berikut :
PERHITUNGAN
|
PER BULAN
|
Perkiraan ayam bertelur(1 ekor)
|
20 butir
|
Dari 100 ekor ayam efektif
bertelur
|
85 ekor
|
Jadi per bulan 85 ekor x 20 butir
|
1.700 butir
|
Harga jual untuk 85 butir telur
ayam
|
1.530.000,-
|
Total pendapatan
|
Rp. 1.530.000,-
|
Jadi, selama usaha ini berjalan dengan baik diperkirakan dalam waktu tempo 4 bulan, modal untuk usaha ini sudah bisa kembali, yaitu menghasilkan Rp. 6.120.000,-.
Dan dari perkiraan tersebut maka usaha ini layak untuk dilakoni.
0 komentar:
Posting Komentar